Sabtu, 04 Juni 2011

Jasfilin.com: Aplikasi Sistem Akuntansi dengan Cloud Computing Pertama di Indonesia

PT Prosperita Sistem Indonesia hari ini meluncurkan produk aplikasi akuntansi yang menggunakan teknologi Cloud Computing. Aplikasi tersebut bernama jasfilin.com. Aplikasi yang berbasis web tersebut merupakan sistem akuntansi pertama dengan teknologi cloud computing di Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh insan TI di Indonesia.

Aplikasi jasfilin.com tidaklah berat karena aplikasi tersebut berbasis web. Dengan kata lain, Anda tidak perlu menginstal aplikasi tersebut ke setiap komputer yang ada di perusahaan. Anda hanya perlu melengkapi komputer tersebut dengan browser. Untuk menjalankan jasfilin.com, Anda hanya memerlukan koneksi internet.

Jasfilin.com tidak membatasi jumlah pengguna. Dengan menggunakan satu ID jasfilin.com saja, pengguna atau staff di perusahaan yang sama misalnya, dapat mengakses aplikasi dengan teknologi cloud computing tersebut.

Salah satu kekhawatiran pengguna dengan teknologi cloud computing adalah masalah keamanan. Jasfilin.com dibangun dengan enkripsi data menggunakan SSL dari Geotrust. Aplikasi tersebut juga dilindungi dengan antivirus ESET Smart Security. Dengan adanya antivirus tersebut, pihak Prosperita Sistem Indonesia menjamin jaringan yang ringan karena lalu lintas ancaman atau virus selalu terdeteksi.

Pihak Prosperita Sistem Indonesia juga menjamin kecepatan akses untuk jasfilin.com. Hal tersebut dapat terjadi karena mereka telah meletakan servernya di berbagai lokasi dengan akses koneksi yang cepat ke IIX.

Pengguna juga dapat mengakses data secara offline. Caranya mudah. Pengguna hanya perlu me-download file yang ingin dia kerjakan. Kemudian, dia sudah bisa langsung mengedit data tersebut. Setelah tersambung ke internet, file tersebut dapat diupload langsung ke jasfilin.com.

Saat ditanya mengenai antusiasme dari beberapa perusahaan mengenai jasfilin.com, pihak Prosperita menjawab bahwa sebelum diluncurkan pun, sudah ada beberapa perusahaan yang melirik aplikasi ini.

Jasfilin.com tersedia dalam tiga jenis produk, yaitu jasfilin Gold, jasfilin Platinum, dan jasfilin Project. Saat ini, aplikasi berbasis web tersebut hanya dijual dengan masa pakai 1 tahun saja. Apabila Anda membeli jasfilin Platinum, maka Anda dapat memperoleh semua feature, seperti laporan keuangan, jurnal, dan analisis. Jika Anda memutuskan membeli jasfilin Gold, maka Anda akan mendapatkan semua feature yang sama seperti Platinum minus Analisis. Saat ini, jasfilin Gold dengan harga Rp2.900.000,- dan Platinum dengan harga Rp3.300.000,-. Untuk jasfilin Project Platinum dijual dalam dua versi, yaitu dengan masa pakai 3 bulan dengan harga Rp900.000,- dan Rp1.750.000,- untuk 6 bulan.


Kamis, 02 Juni 2011

Komputasi TEC Ionosfer Mendekati Real Time Dari Data GPS

Ionosfer adalah bagian dari atmosfer atas yang terdiri dari ion-ion dan elektron-elektron yang
jumlahnya dapat mempengaruhi propagasi gelombang radio. Ionosfer terbentuk ketika energi radiasi
matahari berupa extreme UV (EUV) diserap atom-atom netral di atmosfer atas sehingga menyebabkan
atom-atom tersebut terionisasi dan membentuk ion-ion positif dan elektron bebas.
Elekton-elektron bebas di ionosfer ini akan berpengaruh pada sinyal GPS yang melaluinya.
Pengaruh ini berupa perlambatan kecepatan sinyal kode GPS saat menjalar melalui ionosfer sehingga waktu propagasi dari satelit sampai penerima GPS akan mendapat tambahan waktu yang tergantung pada total electron content (TEC) ionosfer dan frekuensi sinyal GPS yang digunakan. TEC adalah jumlah elektron sepanjang lintasan antara dua titik (point) yang dinyatakan dalam satuan TECU (TEC Unit) di mana 1 TECU sebesar 1016 elektron/m2. Dengan perlambatan (delay) di ionosfer ini menyebabkanpengukuran jarak satelit ke penerima GPS berdasarkan pengukuran waktu propagasi akan mengalami kesalahan sehingga penentuan posisi GPS menggunakan metode reseksi jarak akan mengalami kesalahan pengukuran. Untuk penentuan posisi presisi tinggi, TEC ionosfer perlu diestimasi sehingga
dapat digunakan untuk koreksi kesalahan pengukuran jarak satelit GPS.
Perlambatan di ionosfer ini merupakan faktor kesalahan utama dalam penentuan posisi GPS
maka diperlukan suatu koreksi ionosfer sehingga didapat penentuan posisi GPS yang lebih presisi. Untuk memperoleh koreksi ionosfer ini diperlukan data TEC yang real time dan metode untuk menentukan koreksi TEC tersebut. Metode-metode yang biasa digunakan antara lain model tomografi ionosfer duadimensi real time dan teknik resolusi ambiguitas. Model tomografi ionosfer dua dimensi real time dapat memberikan presisi lebih baik dari 1 TECU (10 cm pada L1-L2) dalam pembedaan ganda (double difference) Slant Total Electron Content (STEC) (Hernadez-Pajares, 1999) sedangkan teknik resolusi ambiguitas telah memungkinkan peningkatan akurasi DGPS dari level meter ke desimeter
Di Indonesia sendiri berada pada lintang rendah dimana ionosfer yang membentang diatas
wilayah kita memiliki keunikan karena ionosfer wilayah Indonesia terletak di puncak anomali ionisasi lintang rendah dan berapa di atas kepulauan yang merupakan daerah konveksi paling aktif di dunia (Fukao, 2004). Oleh karena itu ionosfer di atas Indonesia lebih bervariasi baik secara spasial maupun temporal sehingga pemodelan klimatologi global tidak dapat mengkarakterisasikan ionosfer Indonesia dengan akurat. Maka koreksi ionosfer labih akurat dengan menggunakan pengamatan GPS frekuensi ganda real time.
Untuk penentuan posisi presisi tinggi, TEC ionosfer perlu diestimasi sehingga dapat digunakan
untuk koreksi kesalahan pengukuran jarak satelit GPS. Komputasi TEC ionosfer mendekati real time dan kalibrasinya telah berhasil dikembangkan dari satu stasiun GPS IGS resolusi 1 Hz yang terletak di Singapura (NTUS). Masukan yang digunakan dalam komputasi ini adalah data orbit, pengamatan GPS, DCB dan koordinat stasiun GPS NTUS. Dari data orbit dan koordinat stasiun diperoleh keluaran berupa sudut elevasi antara satelit dan stasiun penerima serta lintang dan bujur titik ionosfer. Sedangkan menggunakan data GPS frekuensi ganda dengan mengkombinasikan data fase dan kode diperoleh nilai TEC yang kemudian dikalibrasikan
dengan bias DCB sehingga diperoleh nilai TEC mendekati real time terkalibrasi. Sistem komputasi ini sudah dapat berjalan secara otomatis untuk menghitung nilai TEC tiap jamnya selama 24 jam dengan waktu tunda 1 jam dari data stasiun GPS NTUS di Singapura yang mengamati sinyal GPS setiap 1 detik.